Sunday 20 November 2011

UTF-8 dan XMLRPC pada Instalasi Moodle 2.1.1

Kali ini saya ingin berbagi tentang pengaturan setting Unicode UTF-8 dan cara menginstal xmlrpc pada saat instalasi Moodle 2.1.1 di Ubuntu 10.04 menggunakan XAMPP 1.7.7.

Pada saat instalasi, saya mendapatkan beberapa warning seperti terlihat pada gambar di bawah:


Pada gambar di atas terdapat dua buah warning, yaitu Unicode UTF-8 dan Extension XMLRPC. Kita akan selesaikan satu-persatu sebagai berikut:

Untuk mengatasi warning Unicode UTF-8, silakan kunjungi http://localhost/phpmyadmin. Pilih database moodle anda yang telah anda buat pada phpmyadmin, kemudian pilih menu SQL. Selanjutnya, pada kolom SQL ketikkan perintah sebagai berikut:

ALTER DATABASE nama_database_anda DEFAULT CHARACTER SET utf8 COLLATE utf8_unicode_ci;


Selanjutnya, untuk mengatasi warning xmlrpc ikuti langkah berikut:
  1. Install paket php5-xmlrpc dengan mengetikkan perintah apt-get install php5-xmlrpc pada terminal anda
  2. Copy xmlrpc.so dari direktori /usr/lib/php5/20090626+lfs/ ke xampp pada direktori /opt/lampp/lib/php/extensions/no-debug-zts-20090626/
  3. Buka file /opt/lampp/etx/php.ini dan tambahkan kode extension=xmlrpc.so pada section extension.
  4. Restart Apache LAMPP anda.
Setelah semua proses di atas berhasil anda lalui, silakan kunjungi kembali halaman instalasi anda dan lakukan reload.

Selamat mencoba...

Sebagian tulisan ini dikutip dari gibrain.web.id

Wednesday 9 November 2011

Mengaktifkan Fitur Edit pada Shutter di Ubuntu 10.04

Ahh.. akhirnya mulai menulis lagi. Kali ini saya ingin berbagi tentang bagaimana mengaktifkan fitur edit pada Shutter.


Sedikit memperkenalkan, Shutter adalah sebuah aplikasi screenshot yang berjalan di linux yang memiliki fitur-fitur yang kalau boleh saya bilang mantab. Apabila anda menggunakan Distro Ubuntu, untuk menginstal aplikasi ini langsung saja dengan apt-get dengan menjalankan perintah


sudo apt-get install shutter


Yang ingin saya sampaikan pada artikel kali ini adalah tentang fasilitas edit pada shutter. Sewaktu pertama kali saya menginstal aplikasi ini pada Distro Ubuntu 10.04, fasilitas edit pada shutter tidak berfungsi. Ternyata masalahnya adalah ada paket tambahan yang perlu diinstal yaitu libgoo-canvas-perl. Tambahkan paket ini dengan menjalankan perintah


sudo apt-get install libgoo-canvas-perl

Setelah proses instalasi selesai, insya Allah fasilitas edit pada shutter dapat berfungsi. Selamat mencoba...

Tuesday 2 August 2011

Membuat Dynamic Control (VB6)

Mungkin terkadang kita membutuhkan sebuah textbox, label, atau control lainnya yang posisinya dapat dipindah-pindah secara fleksibel di dalam form. Biasanya control yang seperti ini disebut dynamic control. Untuk membuat sebuah dynamic control, dapat kita lakukan melalui kode program. Di bawah ini contoh program untuk membuat sebuah command button yang dinamis:

Option Explicit

Dim WithEvents cmdDynamic As CommandButton

Private Sub Form_Load()
  Set  cmdDynamic = Controls.Add("vb.commandbutton", "cmdDynamic")
  cmdDynamic.Width = 2000
  cmdDynamic.Top = Me.Height / 2 - cmdDynamic.Height / 2 - 100
  cmdDynamic.Left = Me.Width / 2 - cmdDynamic.Width / 2 - 100
  cmdDynamic.Caption = "OK"
  cmdDynamic.Visible = True
    
End Sub

Private Sub cmdDynamic_click()
  MsgBox "Selamat..!! Anda telah berhasil membuat Dynamic Control", _
    , "Dynamic Controls"
End Sub

Sediakan sebuah form kosong, kemudian tuliskan kode di atas. Selanjutnya, JALANKAN program anda.

Selamat mencoba...!

Thursday 28 July 2011

Google Code Search

Sore hari sambil ngoprek-ngoprek alhamdulillah dapat tools baru dari google. Bermanfaat bagi yang cari-cari kode program dengan berbagai bahasa pemrograman, Google Code Search namanya. Kalau sedang bingung atau lupa kode-kode program, langsung saja akses http://www.google.com/codesearch. Hasil pencarian dengan tools tersebut menyajikan contoh kode-kode program berbagai bahasa pemrograman yang bisa langsung anda pelajari. Di bawah ini contoh hasil pencarian menggunakan Google Code Search


Selamat Mencoba...!

Wednesday 27 July 2011

Google Cloud Connect with Microsoft Office

Bagi anda pengguna Microsoft sekaligus penggemar tools-tools di Google, kini google me-realease fitur baru yang bernama Google Cloud Connect. Fitur ini merupakan pengembangan dari Google Docs. Dengan fitur ini, anda dapat melakukan sinkronisasi data yang anda buat di Microsoft Office dengan data anda di Google Docs. Berikut ini langkah-langkah untuk menggunakan fitur tersebut:
  1. Pastikan anda telah memiliki account di google
  2. Download Google Cloud Connect di sini http://tools.google.com/dlpage/cloudconnect?hl=id
  3. Ikuti langkah-langkah penginstalan pada link di atas.
  4. Setelah terinstal, aktifkan Microsoft Office anda. Pada bagian atas akan terlihat toolbar Google Cloud Connect seperti terlihat pada gambar di bawah

Nah, sekarang anda dapat menggunakan fitur tersebut. Setiap kali anda menyimpan dokumen anda, maka akan langsung terjadi proses sinkronisasi dengan data anda di Google Docs. Anda bisa sesuaikan pada menu pengaturan, apakah proses sinkronisasi terjadi secara otomatis atau manual.

Selamat mencoba :)

Thursday 21 July 2011

VB 6 to MySQL

Salah satu database yang dapat digunakan pada Visual Basic 6 adalah MySQL. Berikut ini metode koneksi pada VB 6 menggunakan MySQL:

Langkah-langkah Koneksi VB 6 dengan MySQL
  1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat database MySQL. Pastikan anda telah membuatnya.
  2. Agar dapat terkoneksi dengan MySQL, anda terlebih dahulu harus menginstal driver MySQL Connector/ODBC. Silakan download di sini http://dev.mysql.com/downloads/connector/odbc/3.51.html
  3. Buat project baru pada Visual Basic 6
  4. Tambahkan komponen Adodc pada form yang telah tersedia
  5. Agar data dapat terlihat ketika koneksi berhasil, tambahkan pula DataGrid pada form tersebut.
  6. Selanjutnya anda dapat mengubungkan program anda dengan MySQL. Di bawah ini contoh kode program untuk koneksi dengan MySQL pada event Form Load :
Private Sub Form_Load()
With Adodc1

.ConnectionString = "DRIVER={MySQL ODBC 3.51 Driver};SERVER=localhost;DATABASE=sdm;UID=root;PWD=;OPTION=3"
.RecordSource = "SELECT * FROM NAMA_TABEL"
.CommandType = adCmdText
.CursorType = adOpenStatic
.LockType = adLockReadOnly
.Refresh
End With

Set DataGrid1.DataSource = Adodc1

End Sub

Selamat mencoba..!!

Saturday 23 April 2011

Hyperterminal di Linux (minicom)

Alhamdulillah, lagi-lagi linux menjadi solusi. Tadi malam orang yang order project datang untuk mengambil alat yang sudah selesai dikerjakan. Alat itu berupa sistem untuk memantau temperatur, cahaya, dan mengontrol katup CO2. Data dari alat tersebut langsung dikirim ke ebox mini PC dengan menggunakan komunikasi serial sebagai protokolnya.

Nah, sayangnya yang beliau bawa bukan ebox-nya, tadi malam orang tersebut membawa laptop untuk melakukan pengujian alat tersebut. Untuk pengujiannya berarti harus menggunakan Hyperterminal. Karena itu, sebelum orang tersebut sampai ke rumah saya, saya minta beliau untuk membeli kabel USB to Serial Converter karena di laptop zaman sekarang kan sudah tidak ada lagi port DB9-nya.

Setelah sampai di rumah saya, mulailah saya melakukan konfigurasi alat tersebut agar datanya dapat dibaca di laptop. Saya menggunakan kabel USB to Serial Converter yang beliau bawa. Yang jadi masalah, driver yang tersedia di CD tidak tersedia untuk sistem operasi yang digunakan pada laptop tersebut (Sssttt... saya ga mau bilang beliau pakai OS apa ;) ). Mulailah dicoba-coba untuk mengatur kompatibilitas driver tersebut agar dapat digunakan di sistem operasi versi terkini pada laptop beliau. Al hasil, Masih tidak bisa juga :(.

Saatnya saya mencoba Linux untuk mengatasi hal tersebut. Saya menggunakan Ubuntu Ultimate Edision 2.4. Untuk Hyperterminal-nya saya menggunakan minicom. Karena belum terdapat minicom pada Ubuntu saya, langsung saja saya jalankan
#apt-get install minicom
Setelah selesai menginstal minicom, lalu saya hubungkan kabel USB to Serial Converter ke laptop saya. Untuk mengecek di port mana USB to Serial terdeteksi, saya jalankan
#ls /dev
Yup, tanpa driver yang menyulitkan seperti di OS yang sebelumnya dicoba, alhamdulillah USB to Serial Converter terdeksi di /ttyUSB0. Selanjutkan saya jalankan
#minicom
Selanjutkan saya lakukan konfigurasi minicom dengan menekan Ctrl-A O dengan pengaturan sebagai berikut
Baud Rate: 9600
Flow Hardware: None
Setelah selesai melakukan konfigurasi, lalu saya jalankan, dan..... Alhamdulillah data dari alat dapat dibaca di minicom dengan baik. Linux benar-benar solutif ;)

 Selamat Mencoba

Wednesday 26 January 2011

Pemrograman Python

Simpel namun handal, mungkin 2 kata tersebut yang cukup mewakili karakteristik pemrograman menggunakan bahasa python. Syntax-nya simpel dan mudah difahami namun jangan meremehkan kehandalan pemrograman python. Berikut ini beberapa perintah pada pemrograman python menggunakan linux:

Perintah untuk Mengeksekusi File Python

Setelah anda membuat file python. Jalankan program tersebut dengan perintah
$python namafile.py

Modus Interaktif Python

Untuk menjalan python pada modus interaktif, jalankan perintah
$python

Untuk keluar dari modus interaktif, jalan perintah
>>>exit()
atau dengan menekan Ctrl + D

Mencetak String
Mencetak string menggunakan double quote
$print "Assalaamu'alaikum, apa kabar?"

Mencetak string menggunakan single quote
$print 'Selamat Datang'

Mencetak string dengan triple quote
$print '''Bagaimana kabar anda hari ini?'''

Membuat baris baru pada tampilan
$print "Bagaimana kabar anda hari ini?\nAlhamdulillah baik"

Membuat baris baru pada kode program. Hal ini dapat digunakan apabila penulisan pada kode program anda terlalu panjang pada suatu baris atau berguna untuk merapikan baris program. Baris baru tersebut hanya berpengaruh pada source program, tidak pada hasil
$print "Bagaimana kabar anda hari ini?\nAlhamdulillah baik, bag\
aimana dengan anda?"

Looping
Looping atau perulangan merupakan salah satu bagian penting pada pemrograman. Pada pemrograman Python, struktur perulangan adalah sebagai berikut:

while condition:
    statement

Yang penting untuk diperhatikan pada struktur looping di atas adalah indentasi pada statement. Ingat bahwa Python memiliki sifat indentation sensitive. Apabila anda menuliskan statement tanpa menggunakan indentation maka statement tersebut tidak dianggap berada di dalam blok looping tersebut.

Berikut ini adalah contoh perulangan pada Python:

x = 1
while x <= 20:
       print x
       x = x + 1



Kode program di atas berfungsi untuk menampilkan bilangan 1 - 20

Sementara sampai sini dulu ya, nantikan kelanjutannya...

Monday 24 January 2011

Pemrograman Basic Stamp 2 di Linux

Saya melakukan eksperimen pemrograman Mikrokontroler Basic Stamp 2 dengan menggunakan Linux Fedora Core 6. Silakan anda simak di sini

Tutorial KSimus di OpenSUSE 10.3

KSimus adalah sebuah software simulator elektronika digital dan pemrograman yang dapat dioperasikan di Linux. KSimus memberikan kemudahan bagi para praktisi elektronika digital dan pemrograman untuk mensimulasikan rancangan rangkaiannya untuk memastikan rancangan tersebut berjalan dengan benar. Berikut langkah-langkah menggunakan KSimus dengan menggunakan distro openSUSE 10, Download di sini

AVR di Linux

Selain menggunakan Windows Operating System, ternyata pemrograman mikrokontroler AVR juga dapat dilakukan pada Linux Operating System. Pada Linux juga sudah tersedia software yang dapat digunakan untuk melakukan pemrograman, salah satunya adalah software kontrollerlab. Untuk memahami lebih lanjut, silakan download artikel lengkapnya di sini

Sunday 23 January 2011

Codevision di Linux

Bermain mikrokontroler tidak hanya dapat dilakukan di windows namun kita juga dapat melakukannya di linux. Mulai dari menggunakan console hingga software khusus yang telah tersedia di linux seperti kontrollerlab, ktechlab, dan lain sebagainya. Selain itu, ternyata bermain mikrokontoler di linux juga dapat kita lakukan dengan menggunakan software yang default-nya hanya dapat dijalankan di windows, salah satunya adalah Codevision AVR.

Menjalankan Codevision AVR pada platform linux ternyata bukan hal yang tidak mungkin. Dengan menggunakan bantuan Wine kita dapat menjalankan Codevision AVR sebagaimana kita menggunakannya pada platform default-nya. Berikut ini adalah tampilan Codevision AVR 2.03.4 yang dijalankan pada Distro Ubuntu (Ultimate Edision 2.4)

Codevision AVR 2.03.4

Meskipun tampilannya sedikit berubah, namun hal tersebut tidak mengurangi kemampuan yang sebenarnya untuk melakukan pemrograman mikrokontroler. Agar dapat menjalankan aplikasi ini di linux, terlebih dahulu pastikan pada komputer anda telah terinstal Wine atau jalankan perintah berikut untuk menginstalnya (Ubuntu UE 2.4)

#apt-get install wine

Setelah Wine tersedia pada Linux anda, masuklah ke menu konfigurasi Wine kemudian pilih fasilitas untuk menambahkan aplikasi untuk memasukkan file Codevision (.exe) anda ke dalam daftar aplikasi di Wine. Jangan lupa untuk memilih Windows 98 pada pilihan windows version. Lalu jalankan file Codevision (.exe) anda dengan Wine, kemudian ikuti langkah-langkah instalasinya hingga selesai.

Setelah Codevision terinstal pada Wine, yang perlu kita lakukan adalah membuat symbolic link agar device mikrokontroler kita dapat diakses oleh Codevision. Pada tulisan ini saya menggunakan port USB untuk mengakses device mikrokontroler yang saya miliki. Untuk membuat symbolic link-nya adalah sebagai berikut

#ln -s /dev/ttyUSB2 /dev/ttyS4
#ln -s /dev/ttyS4 /home/user/.wine/dosdevice/com5

Jalankan perintah di atas selanjutnya anda dapat bermain dengan mikrokontroler anda. Jangan lupa untuk menyesuaikan port dan user sesuai dengan hardware dan username anda. Pada perintah di atas, mikrokontroler saya terdeteksi sebagai /dev/ttyUSB2 kemudian pada Codevision saya pilih COM5 untuk mengaksesnya.

Selamat mencoba... :)